Love Notes From Allah: Allah’s Love Language and the Word of Affirmation
خُلِقَ الْاِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍۗ سَاُورِيْكُمْ اٰيٰتِيْ فَلَا تَسْتَعْجِلُوْنِ
Terjemahan
Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Ku. Maka janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya.
Saya sedikit mengalami kebingungan untuk menulis judul yang cocok dan pas dalam tulisan ini. Malam ini, waktu dijam dinding sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Begitu banyak pemikiran, sehingga saya harus tuangkan semua isinya kedalam diary blog pribadi.
Saya tidak tau, apakah tulisan ini akan bermanfaat untuk orang banyak atau tidak, karna tujuan awal saya, ya untuk saya sendiri, untuk mengingat, bahwa didunia ini saya tidak sendiri, dan didunia ini lumrah untuk menangis.
Walau begitu, semoga akan ada hal positif dari niat awal saya yang egois, menjadi melebar kepada hati para pembaca, mengingatkan kita sama-sama menyadari bahwa Allah se-romantis itu kepada hamba-Nya dan kesemua makhluknya.
Pesan Penting! Saya menyadari bahwa menafsirkan Al-Qur’an adalah proses yang mendalam dan kompleks. Tapi, secara pribadi, Saya pikir, saya tipe anak Indonesia sejati yang kalau bukan Bahasa Indonesia, kata-kata yang disampaikan tidak akan masuk menyentuh hati. Ketika pertama kali membaca terjemahan ayat-ayat suci, saya menemukan kedamaian yang tak terduga. Khususnya saat merasa sedih, membaca terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa Indonesia terasa seperti menemukan teman yang selalu mengerti. Bahasa Indonesia, bahasa ibu saya, seolah menjadi jembatan bagi saya untuk lebih dekat dengan makna ayat-ayat Allah.
Melalui tulisan ini, saya ingin berbagi pengalaman pribadi ini, berharap dapat menginspirasi orang lain untuk mencari ketenangan dalam ayat-ayat suci
Surat Al-Baqarah ayat : 152
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِࣖ
Terjemahan
Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.
Waktu baca terjemahan dari ayat ini , Saya langsung mengaitkannya kedalam masalah duniawi. Misal, dalam urusan hubungan sosial dan hubungan cinta.
Ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu.
Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.
Pertama, konsep Ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bagi saya bahasa ini cukup logis, untuk diterima akal manusia tentang cinta.
Ketika kita cinta, kita mau dan suka sekali melihat usaha pasangan kita, tentang seberapa serius dia dalam hubungan ini. (Karna logikanya kalau tidak diusahakan berarti bukan kita yang dia mau)
Ketika kita cinta, kita akan mengusahakan apapun untuk yang sedang diusahakan. Kita tidak akan merasa direpotkan, tidak akan merasa dirugikan, karena apa yang kita lakukan, hasilnya tetap balik ke kita lagi, (Misal, mendapatkan dia, akan mendatangkan kenyamanan buat kita)
Ketika kita cinta, kita suka sekali di prioritaskan oleh orang yang kita sayang, dan karna sudah merasa memiliki, kita suka sekali cemburu. Dan temen-temen tau gak? kalau, karakter cemburu kita, itu datang dari sifat Allah. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.
- Bersyukur: Bersyukur adalah bentuk pengakuan atas segala nikmat yang telah Allah berikan. Dengan bersyukur, kita menunjukkan rasa terima kasih kepada Allah atas segala karunia-Nya.
- Tidak Ingkar: Ingkar berarti mengingkari atau tidak percaya akan nikmat Allah. Orang yang ingkar cenderung lupa diri dan tidak mensyukuri apa yang telah Allah berikan.
Apa yang kita lakukan, hasilnya tetap balik ke kita lagi.
Saya pernah dengar kajian, Sholat itu sebenarnya, keuntungannya untuk diri kita, bukan untuk Allah, Tapi kalau kamu ngejalanin sholat, Allah suka banget bagian saat kita sujud. Makanya ada pemahaman, sujud di akhir sholat, doa kita akan di jabah. Dan itu juga alasanya setiap rakaat kita sujud 2x. Karna Allah suka.
Pas denger ceramah itu, saya coba praktekin, pas sujud di rasain semua bagian tubuh , lalu darah kita yang sudah mengalir ke otak, tulang punggung belakang yang sedikit melega, ternyata itu enak banget kalau lagi khusyuk.
Sayangnya, memang terkadang, saya pun juga suka nunda sholat, padahal udah tau, Allah suka sama sujud dan manfaat sholatnya pun balik ke saya lagi, bukan ke Allah.
Padahal, kalau lagi nikmatin Sholat, badan saya jadi gak sakit lagi (Khususnya dibagian pinggang dan tulang punggung).
Ya Allah, maafkan saya. Minta doa temen temen semoga kita selalu, dan mau memperbaiki diri lebih baik lagi. Mengingat ini saya seperti tidak bisa mencintai diri sendiri ya saya.
Dari Al-Baqarah ayat : 152,
Ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu.
Didalam pikiran saya. Jika ini masuk ke konsep hubungan antar manusia, Allah seakan bilang kepada saya, kalau hidup harus tegas, hidup jangan terlalu overthink, hidup harus punya prinsip, dan hidup harus memiliki batasan dengan orang lain. Maksudnya, kalau orang gak ingat kamu, kenapa kamu harus ingat orang lain?
Saat saya membaca ayat ini, ada perasaan yang tidak saya jelaskan.
kalau orang gak ingat kamu, kenapa kamu harus ingat orang lain?
Ketikan saya diatas, bukan bermaksud untuk menyuruh orang menormalisasikan bersikap egois dengan keadaan sekitar. Bukan.
Dalam hidup, saya memiliki beberapa prinsip hidup. Salah satunya adalah Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung tinggi. Ini prinsip yang sangat penting dimiliki semua masyarakat dunia, tidak terkecuali saya.
Saya mengaitkan ayat ini, dengan beberapa kondisi masalah yang terjadi, misal ketika saya sedang berada dalam demotivasi sosial. Banyak kondisi, sebab dan akibat, yang membuat dunia kita berhenti dan menjadi sangat buruk.
Satu hal yang bisa mengubah saya dari ayat ini adalah diam. Diam namun bukan diam yang sesungguhnya diam. Dalam diam, saya fokus kepada orang-orang yang percaya dengan saya, saya fokus kepada orang yang peduli dengan saya, orang yang mau menemani saya ketika mereka tau, posisi saya tidak bisa membuat mereka untuk dalam segi apapun. Dengan begitu saya bisa menjalani hidup dan memiliki tujuan hidup untuk kedepan dengan cara memperbaiki kesalahan saya satu per satu dan membalas budi dengan orang — orang baik disekitar saya.
Memperjuangkan, memperbaiki, dan mempertahankan. Itu cukup.
Setelahnya, saya biarkan orang lain untuk menilai apapun tentang saya, tidak bermaksud cuek, tapi ada beberapa hal yang mungkin perkataan mereka, bisa saya dengar sebagai bahan evaluasi diri, selebihnya jika itu diluar fakta yang ada, kenapa harus dipikirkan. Inget kata Allah
Ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu.
Mungkin keadaan overthink dan emosional saya agak berbeda dari tulisan ini, hanya jika, mereka membawa hal itu ke ranah orang tua. saya dan mungkin semua orang juga tidak bisa diam kan ya.
Untuk selebihnya, tidak ada yang perlu untuk di perbaiki, dijelaskan, lebih fokus ke bagaimana caranya hari esok kita tidak bertemu mereka lagi.
Surat Al-Baqarah : ayat 156
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ
Terjemahan
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).
Discliamer : Mungkin sudah banyak yang tau, tapi saya ingin berbagi kepada temen temen yang belum tau. Kata Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un bukan saja tertuju pada kondisi orang meninggal.
Dari se-pengetahuan saya yang saya dapat dari para penceramah (Ustd/Ustadzh) Kalimat Inna lillahi juga bisa kita sebut ketika kita sedang merasa sedih, atau sedang terkena musibah apapun. Kalimat Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un diartikan dengan berserahnya kita ke pada Allah S.W.T (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).
Di kata (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Bagi saya, Allah mau berbicara kepada hambanya lewat ayat ini, dengan bilang “Kamu itu milikku”
Ketika saya sedih dan membaca arti ayat ini, saya sangat merasa bahwa saya sedang di protect oleh Allah.
Tidak ada hubungannya sih, tapi saya merasa mungkin karena saya masih single (Hahahahaha) jadi kalau ada yang bilang “kamu itu milik aku” berasa romantis aja (Hahahahahahahaha).
Walau begitu, saya berharap, sekalipun nanti sudah Allah beri saya pasangan, kata “Kamu milikku” versi Allah tetap menjadi kata romantis yang saya suka. Karena Allah yang pertama kali bilang seperti itu kepada saya lewat surat cintanya, dan hakikatnya dan sejatinya pasangan saya pun milik Allah, (kepada-Nyalah kami kembali) jadi ya begitulah.
Surat Al-Ahzab ayat : 43
هُوَ الَّذِيْ يُصَلِّيْ عَلَيْكُمْ وَمَلٰۤىِٕكَتُهٗ لِيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِيْمًا
Terjemahan
Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari berbagai kegelapan menuju cahaya (yang terang benderang). Dia Maha Penyayang kepada orang-orang mukmin.
Saya kutip tafsir ini dari Detik.com (untuk linknya akan saya taro dibawah tulisan ini)
Tafsir
Demikianlah pesan Allah kepada orang-orang beriman, karena Dialah yang senantiasa memberi rahmat kepadamu, dan para malaikat-Nya memohonkan ampunan untukmu, agar Dia Yang Maha Pengasih mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya yang terang. Dan Dia Maha Penyayang kepada seluruh makhluk-Nya, khususnya kepada orang-orang yang beriman.
Dalam pengertian saya, Rahmat artinya, kasih sayang. Dengan lantang Allah bilang kepada hambaNya di dalam surat cinta “hey, aku sesayang itu sama kamu, dan aku mencintai kamu dengan cara ku sendiri.” dan ada kata kata menarik.
“Dan Dia Maha Penyayang kepada seluruh makhluk-Nya, khususnya kepada orang-orang yang beriman.”
Ini opini saya saja ya, bagi saya, Allah S.W.T sangat menyayangi semua makhluknya. Bayangin, semua temen-temen. Allah tidak pernah bersikap diskriminasi, dan pilih kasih. Tidak ada tuh Allah bilang, Pahala buat gender perempuan sekian, buat gender laki-laki sekian. GAK ADA!!! Paham ya!!! Allah juga tidak pernah marah kepada mahluknya yang mungkin belum percaya dengan keberadaannya.
Kata Makhluknya itu luas, ada saya (yang penuh dengan kesalahan), ada kamu (yang membaca ini dari latar belakang apapun), ada tumbuhan, langit, gunung, malaikat, dan iblis. Semua Allah sayangi dan cintai dengan cara yang berbeda-beda. MasyaAllah
Dan saya belajar arti ketulusan dari ayat ini.
Dari Allah.
Jadi kalau ada yang bilang, saya orangnya tulus.
Itu bukan karena saya, bukan karena hati saya, dan bukan karena dari diri saya sendiri.
Bukan.
Itu karena Allah udah kasih contoh.
Surat Al-Baqarah ayat : 186
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
Terjemahan
Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Tentang aku (disini maksudnya) >> karena rasa ingin tahu tentang segala sesuatu di sekitar kehidupannya, termasuk rasa ingin tahu tentang Tuhan, maka jawablah bahwa sesungguhnya Aku sangat dekat dengan manusia. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa dengan ikhlas apabila dia berdoa kepada-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku.
Lagi… dan lagi word of affirmation tentang cinta versi Allah,
Allah hanya ingin bilang ke saya (saat saya membaca arti ini) se-simple, AKu akan berlari saat kau memangil namaku.
Dari surat Al-Baqarah ayat 186 ini juga didukung dari beberapa hadist. Saya sangat suka bagian ini. dan saya kutip (akan saya up link ini di bawah ya)
hadits ini membicarakan bagaimana Allah sesuai dengan sangkaan hamba-Nya, yang di mana hal ini menuntut kita supaya selalu husnuzhon pada Allah dalam do’a dan rasa harap.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ — رضى الله عنه — قَالَ قَالَ النَّبِىُّ — صلى الله عليه وسلم — « يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِى ، فَإِنْ ذَكَرَنِى فِى نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِى نَفْسِى ، وَإِنْ ذَكَرَنِى فِى مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِى مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا ، وَإِنْ أَتَانِى يَمْشِى أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً »
Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).
Juga dikuatkan dalam hadits shahih lainnya,
إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّى أُحِبُّ فُلاَنًا فَأَحِبَّهُ
“Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril seraya berkata, “Sesungguhnya Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia.” (HR. Bukhari no. 7485 dan Muslim no. 2637).
Saya juga sering sekali ada diposisi malu untuk bertemu Allah. (alasannya) karena saya punya banya dosa, jadi malu.
Entah kenapa dan itu terkadang membuat saya urung apakah saya pantas untuk sholat atau tidak. Namun Hal ini kadang selalu dibantahkan ketika saya melihat hadist ini.
فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ
“Karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Rabbmu amat dekat lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)” (QS. Hud: 61).
Sifat Allah dekat sebagaimana sifat Allah lainnya. Sifat ini tidaklah sama dengan kedekatan makhluk dan tidak diketahui kaifiyah (cara) kedekatan Allah tersebut.
Ingat selalu, bahwa Allah selalu bersama kita (huhuhuh)
Surat At-Taubah ayat : 40
اِلَّا تَنْصُرُوْهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذْ اَخْرَجَهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثَانِيَ اثْنَيْنِ اِذْ هُمَا فِى الْغَارِ اِذْ يَقُوْلُ لِصَاحِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَاۚ فَاَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلَيْهِ وَاَيَّدَهٗ بِجُنُوْدٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا السُّفْلٰىۗ وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِيَ الْعُلْيَاۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
Terjemahan
Jika kamu tidak menolongnya (Nabi Muhammad), sungguh Allah telah menolongnya, (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Makkah), sedangkan dia salah satu dari dua orang, ketika keduanya berada dalam gua, ketika dia berkata kepada sahabatnya, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka, Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Nabi Muhammad), memperkuatnya dengan bala tentara (malaikat) yang tidak kamu lihat, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu seruan yang paling rendah. (Sebaliknya,) firman Allah itulah yang paling tinggi. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Saya bagian ini kurang paham, tapi ada bagian yang menurut saya omongan Allah dalam sekali dalam menenangkan dalam sabar.
“Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.”
Semoga kita selalu bersabar dalam setiap ujian hidup yang ada ya teman-teman. Diusahakan banget jangan putus asa. dan Jangan pernah berharap ke manusia, sekalipun itu sahabat, dan pasangan, ke orang tua juga.
Sekilas, itu beberapa ayat Allah, yang buat saya tenang dan menangis dalam bnyak hal.
Ya sudah, ini sudah jam 3 pagi. Saya mau bobo aja. hahaha…. mumpung ada waktu sebelum adzan Subuh. Byeeeeee
Catatan
Sumber 2 https://hadeethenc.com/id/browse/hadith/6461
Sumber 3 https://rumaysho.com/2544-faedah-tauhid-5-allah-selalu-mengingat-hamba-yang-mengingat-nya.html